Ponsel iPhone 3G merupakan lanjutan dari produk Apple sebelumnya. Selain sambungan 3G yang memungkinkan akses data kecepatan tinggi, produk ini juga dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan produk iPhone terdahulu.
Ponsel iPhone dipasarkan dengan harga US$199 untuk versi 8 Gigabyte. Produk itu mendukung semua jaringan telekomunikasi GSM yang ada di dunia dan akan tersedia di 70 negara.
Saat ini baru 20 negara yang memasarkan iPhone. Sekitar 75% di antaranya berasal dari kawasan Eropa.
Di wilayah Asia Pasifik, iPhone 3G akan beredar di Jepang, Hong Kong, Australia, dan Selandia Baru. Meksiko menjadi satu-satunya negara di Amerika Latin yang menjual produk ini.
Ada beberapa negara yang akan menyusul penyebaran pasar iPhone, tetapi Indonesia tidak menjadi salah satunya. Negara di Asia Tenggara yang mendapatkan kesempatan menggunakan iPhone adalah Filipina dan Singapura.
Apple sendiri menargetkan penjualannya sampai akhir tahun ini akan mencapai 10 juta unit yang tersebar di 20 negara. James Cordwell dari Atlantic Equities memperkirakan Apple mampu menjual jutaan unit pada pekan pertama.
Beberapa analis memprediksi penjualan terbesar akan terjadi di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Pasar baru seperti Hong Kong, Jepang, dan Selandia Baru diperkirakan juga memperlihatkan permintaan yang kuat.
Di Hong Kong, Hutchinson Telecommunications dibanjiri 60.000 permintaan dari calon pengguna yang ingin membeli, tetapi hanya tersedia 500 unit. Hal yang sama juga terjadi di Inggris dengan 13.000 permintaan per detik.
Rencana Softbank, penyelenggara telekomuniukasi terbesar ketiga di Jepang, untuk menjual iPhone juga menimbulkan ancaman pada pemimpin pasar operator NTT DoCoMo.
Ponsel iPhone dipasarkan dengan harga US$199 untuk versi 8 Gigabyte. Produk itu mendukung semua jaringan telekomunikasi GSM yang ada di dunia dan akan tersedia di 70 negara.
Saat ini baru 20 negara yang memasarkan iPhone. Sekitar 75% di antaranya berasal dari kawasan Eropa.
Di wilayah Asia Pasifik, iPhone 3G akan beredar di Jepang, Hong Kong, Australia, dan Selandia Baru. Meksiko menjadi satu-satunya negara di Amerika Latin yang menjual produk ini.
Ada beberapa negara yang akan menyusul penyebaran pasar iPhone, tetapi Indonesia tidak menjadi salah satunya. Negara di Asia Tenggara yang mendapatkan kesempatan menggunakan iPhone adalah Filipina dan Singapura.
Apple sendiri menargetkan penjualannya sampai akhir tahun ini akan mencapai 10 juta unit yang tersebar di 20 negara. James Cordwell dari Atlantic Equities memperkirakan Apple mampu menjual jutaan unit pada pekan pertama.
Beberapa analis memprediksi penjualan terbesar akan terjadi di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Pasar baru seperti Hong Kong, Jepang, dan Selandia Baru diperkirakan juga memperlihatkan permintaan yang kuat.
Di Hong Kong, Hutchinson Telecommunications dibanjiri 60.000 permintaan dari calon pengguna yang ingin membeli, tetapi hanya tersedia 500 unit. Hal yang sama juga terjadi di Inggris dengan 13.000 permintaan per detik.
Rencana Softbank, penyelenggara telekomuniukasi terbesar ketiga di Jepang, untuk menjual iPhone juga menimbulkan ancaman pada pemimpin pasar operator NTT DoCoMo.
I would love one of those new phones. my phone still has a green screen! no colors lololol
ReplyDeleteehm...ehm... jdi pengin beli nih... lama banget dateng ya... he...he..
ReplyDelete